Rabu, 28 Mei 2014

Malam keputusan

Keputusan kadang menjadi sesuatu yang sia-sia. Kapan itu? ketika ia hanya sekedar ucapan dan tak menjadi sebuah realitas utuh yang patut dipertahankan. Kadang pula keputusan malah menimbulkan penyesalan yang entah kapan akan berujung.

Seperti hari-hari sebelumnya, dan seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Banyak janji dan kata manis di ucapkan oleh kekasihku itu. Rupanya memang tak seindah nabi Yusuf, tapi dengarlah janji dan petuahnya tentu sangat menenangkan hati, mungkin akan mengalahkan ketampanan Nabi itu. Entah karena perasaan emosi saja dalam diri ini apalagi dia adalah seorang kekasih. Itu persepsiku.

Kuanggap malam ini sebagai malam keputusan, dengan banyak rencana ke depan yang akan kulalui. Pasti akan berat. Malam yang kupikir akan memutuskan hubungan dengannya. Pasti akan berat (kalimat yang terulang), tapi mungkin sesuatu yang baik akan dijalani dengan berat, atau mungkin akan menjadi awal dari perkara burukku. Tapi prinsipnya, semua yang terbaik telah coba dilakukan,toh jodoh ada di tangan Tuhan, katanya.

Rencana ini sengaja ku share lewat blog, setidaknya ini akan menjadi memoriam memalukan kelak ku tua nanti. Hal pertama yang kulakukan adalah menonaktifkan BBM (jejaring sosial yang marak di masa ini), lalu menonaktifkan akun facebook, besok pagi membeli kartu baru, tentunya telkomsel, tanpa memberitahukan siapapun termasuk ibuku, ketiga mewanti-wanti satu kos untuk tidak mengangkat telponnya, keempat menghubungi santri (sahabatku di kampus) untuk tidak mengangkat telponnya. yah malam ini, mungkin terlihat terlalu emosi, tapi ini keputusan yang baik. Lagi, keputusan yang baik jika direalisasikan. Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar