Rabu, 13 April 2011

Bukan Mereka yang Salah

Sejak mendengar berita itu. Aku tahu bukan mereka yang salah. Hanya dir yang terlanjur egois dan hanya berfikir tak peduli mulai tersingkup dalam bayang-bayang ketidakdewasaan ini. Hingga hati ini tak mampu lagi membendung derai sakit yang kualami.

Jelas bukan mereka yang salah

Tetapi, bukan itu yang membuat kristal dari pelupuk mata ini mengiris pipih yang luluh akan polesan bedak.
Aku malu memiliki kepercayaan pada mereka
Aku malu punya mereka yang tak peduli
Aku malu karena tak mampu menegur mereka,ketika lalai bahkan ketika melupakanku

Ini jelas bukan mereka yang salah

Bukan ingin menyalahkan, namun iblis telah terlanjur berhasil menggorotiku,
kini ia mengancungkan jempol
aku mampu menebar amarah dalam diriku
aku mampu menodai kertas putih persahabatan yang sudah lama kupertaruhkan
dan kini kuingin bisu, tenang, sendiri bersama iblis yang setia menemaniku

Dan ini tentu bukan salah mereka

Lisanmu Tak Mengaduk Lisanku

Empat lelaki memanggil,
Aku bersama dengan seorang teman.
Ia perempuan....
kami pun duduk di antara canda atau diskusi semut yang sedang mereka pertaruhkan
Aku yakin mereka membicarakan tentang diriku yang akan eksis dalam rana yang sebentar lagi rapuh
bincang-bincang tak habis dilewatkan...
ada romatisme, justifikasi, Tuhan, apapun itu tak pernah sama sekali terlintas olehku tuk berani membicarakannya

Hingga kusadar maksud apa tujuan mereka,
entah benar,
aku punya pilihan saat itu,
aku ingin pohon yang sedang tandus itu dapat tumbuh besar, kuat, dan tetap rindang
namun, diriku lemah akan itu,
diriku dilema melihat kondisi sekitarku

aku sebenarnya berada dimana?
berada pada diri mereka yang kan hanya menuai hama atau mungkin ingin membangun bibit yang baru lagi?
atau aku berada pada mereka yang sedang membutuhkan ku, mereka yang hanya meminta diriku menuai sedikit pupuk...
salahkah diri ini ketika menganggap aku perlu ada
atau salahkah diri ini ketika ingin bergulat dalam kesibukan penat?
menari dalam kepopuleran?
bertuai pada hasil yang masih abu-abu....
entah....

Kini ku masih berfikir...
aku ingin merubah sekitarku jadi lebih baik
walau kusadari diriku tak lebih baik
dan diriku yang patut tuk diubah jadi lebih baik

lagi-lagi entah
mungkin esok setelah bermain dalam kehidupan mimpi
aku kan temukan jawaban itu...
bersama dalam kepercayaan Kuasaku....